Michael Agustinus – detikfinance
Jumat, 22/04/2016 19:00 WIB
Jakarta -Pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan di Indonesia Timur menjadi salah satu prioritas utama PLN dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi serta penurunan emisi CO2 bagi lingkungan hidup.
Dalam lawatan Presiden Jokowi ke Eropa kali ini, PLN telah menandatangani Framework Agreement dengan Savills (UK) Limited dan NV VOGT Singapore Pte.Ltd. Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati, pada Rabu (20/4) di London, UK.
Ruang lingkup kerjasama adalah pengembangan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, dengan total kapasitas 150 MWp.
Pembangunan PLTS ini akan mengoptimalkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik peralatan, perakitan, maupun jasa operasi dan pemeliharaan.
“Konsentrasi kami yakni untuk melakukan peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, dengan mengedepankan pemanfaatan dari energi baru terbarukan, tidak hanya itu kami juga mendorong untuk penggunaan TKDN di segala lini,” ujar Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya kepada media, Jumat (22/4/2016).
Acara penandatangan kerja sama ini merupakan salah satu rangkaian dari lawatan Presiden RI ke Inggris dimana dalam acara tersebut Juga dilakukan penandatanganan kerja sama Perusahaan Indonesia dan Inggris senilai US$19 miliar atau sekitar Rp 247 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS).
Sebelumnya, dalam rangkaian kunjungan Presiden Ke Eropa, PLN juga telah melakukan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan Siemens untuk pengembangan pembangkit listrik Small Mobile Power Plant dengan total kapasitas sekitar 500 MegaWatt (MW) yang akan dibangun tersebar di Indonesia Timur pada Senin (18/4/2016).
Dalam kerja sama tersebut disetujui penggunaan 75% komponen Small Mobile Power Plant akan diproduksi dalam negeri di manufaktur lokal, dengan nilai minimal 45% dari total investasi.
Selain itu program strategis dalam MoU PLN – Siemens tersebut adalah National Capacity Building, yang mencakup pengembangan manufaktur lokal, pengembangan kemampuan O&M, serta pengembangan SDM.
(hns/hns)
Sumber: www.detik.com